Pages

Mengenai Saya

Foto saya
Nama : Andika Prasetya TTL : Jakarta, 4 Agustus 1994 Simple aja orangnya

Minggu, 19 Oktober 2014

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen (Studi pada Toko Oli Lancar Widodo Semarang)

 Factors That Influence Consumer Purchasing Behavior
(Study at Lancar Widodo Oil Store Semarang)
TEGUH PRASETYO
TRI BODROASTUTI
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Manggala
Jalan Sriwijaya No. 32 & 36 Semarang 50242
Email:teguh@yahoo.com
Abstarct : This study aimed to determine the factors that influence consumer purchasing
behavior at Lancar Widodo Store Semarang. This research used the subject data. In this case the
subject of the research was consumers of Lancar Widodo Store Semarang. This study used
Convenience sampling or aese, which means respondents were the buyers of oil products with no
criteria found by the researcher at Lancar Widodo Store Semarang. The number of samples was
100 people. The data analysis technique used was multiple linear regression. The results showed
that the culture had no influence on consumer purchasing behavior, social had no influence on
consumer purchasing behavior, personal influenced the consumer purchasing behavior, and
psychology had no influence on consumer purchasing behavior. While simultaneously culture,
social, personal, psychology influenced the consumer purchasing behavior.
Keywords: culture, social, personal, psychology.
 
PENDAHULUAN
Latar Belakang. Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan
serta keinginan pelanggan sasaran. Bidang ilmu perilaku konsumen mempelajari
bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta
memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan
kebutuhan dan hasrat mereka. Akan tetapi memahami perilaku konsumen dan “mengenal
pelanggan” tidak pernah sederhana. Pelanggan mungkin menyatakan kebutuhan dan
keinginan mereka namun bertindak sebaliknya. Pelanggan mungkin tidak memahami
motivasi mereka yang lebih mendalam. Pelangan mungkin menanggapi pengaruh yang
mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir (Kotler,2002 : 182).
Perusahaan mulai banyak mengeluarkan dana untuk meneliti dengan mempelajari
konsumen tentang apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen.
2
Setiap konsumen dalam membeli produk mempunyai perilaku yang berbeda antara satu
dengan yang lain. Untuk melihat perbedaan perilaku konsumen kita dapat menggunakan
kotak hitam pembeli. Karakteristik pembeli / konsumen adalah sifat-sifat yang
membedakan konsumen yang satu dengan yang lain (Irawan,1996 : 35). Seiring dengan
persaingan yang semakin ketat, terjadi penurunan jumlah penjualan pada semua merek
produk oli yang dijual di Toko Lancar Widodo Semarang dari bulan kebulan. Dibawah
ini adalah tabel jumlah penurunan penjualan Oli di Toko Lancar Widodo Semarang :
Tabel 1
Jumlah Penjualan Oli Toko Lancar Widodo Semarang Tahun 2011
Bulan Jumlah Penjualan
Januari                     
230
Februari                   
219
Maret                       
176
April                        
198
Mei                          
210
Juni                          
175
Juli                          
165
Agustus                   
153
September               
172
Oktober                    
131
November               
122
Desember                
109
 
Sumber : Toko Oli Lancar Widodo Semarang
Dengan semakin banyaknya usaha yang sama dalam bidang penjualan oli, sudah
barang tentu akan menimbulkan dampak persaingan yang sangat ketat dalam usahanya
untuk memenangi persaingan usaha. Para penjual oli haruslah mampu memberikan apa
yang calon pembeli butuhkan dan inginkan, dengan demikian ketika konsumen yang akan
memutuskan untuk membeli oli dapat merasa puas. Hal inilah yang mendorong peneliti
untuk melakukan penelitian di Toko Lancar Widodo Semarang, karena toko tersebut
mengalami penurunan jumlah penjualan. Selain itu harapan dan kenyataan yang
diinginkan oleh Toko Lancar Widodo tidak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Perumusan Masalah. Berdasarkan latar belakang diatas maka masalah yang
hendak dijawab dalam penelitian ini adalah :
 
1. Seberapa besar pengaruh Budaya terhadap Perilaku Pembelian Konsumen dalam
membeli oli di Toko Lancar Widodo Semarang?
2. Seberapa besar pengaruh Sosial terhadap Perilaku Pembelian Konsumen dalam
membeli oli di Toko Lancar Widodo Semarang?
3. Seberapa besar pengaruh Pribadi terhadap Perilaku Pembelian Konsumen dalam
membeli oli di Toko Lancar Widodo Semarang?
4. Seberapa besar pengaruh Psikologis terhadap Perilaku Pembelian Konsumen dalam
membeli oli di Toko Lancar Widodo Semarang?
5. Seberapa besar pengaruh Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologis terhadap Perilaku
Pembelian Konsumen dalam membeli oli di Toko Lancar widodo Semarang?
 
Tujuan Penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil kajian
empirik tentang pengaruh budaya, sosial, pribadi dan psikologi terhadap perilaku
pembelian konsumen.
TINJAUAN TEORETIS
Menurut Setiadi (2003 : 3) perilaku pembelian konsumen adalah tindakan yang
langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau
jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini. Sedangkan
menurut Swasta (2008 : 10) perilaku konsumen adalah sebagai kegiatan-kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barangbarang
dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan
penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Ada dua elemen penting dari dua pengertian diatas
yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semua ini melibatkan
individu dalam menilai, mendapatkan, dan mempergunakan barang-barang dan jasa-jasa
ekonomis.
Budaya. kebudayaan berpengaruh luas dan mendalam terhadap perilaku pembelian
konsumen. Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar.
Dimensi dari budaya antara lain budaya, sub budaya dan kelas sosial (Kotler, 2000 :183).
1. Dimensi pertama adalah budaya.
Budaya adalah penentu keinginan dan perilaku yang paling mendasar (Kotler, 2002 :
183).
2. Dimensi yang kedua adalah sub budaya.
4
Setiap kebudayaan terdiri dari sub budaya-sub budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya
(Setiadi, 2003 : 12).
3. Dimensi ketiga adalah kelas sosial.
kelas sosial adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen, yang
tersusun secara hierarkis dan yang anggotanya menganut nilai-nilai, minat, dan
perilaku yang serupa (Kotler, 2000: 186).
Menurut Mangkunegara (1988 : 42) mendefinisikan faktor budaya adalah
kreativitas manusia dari satu generasi kegenerasi berikutnya yang sangat menentukan
bentuk perilaku dalam kehidupannya sebagai anggota masyarakat. Sedangkan menurut
Irawan dan Wijaya (1996 : 42) kebudayaan adalah faktor penentu keinginan dan perilaku
seseorang yang mendasar. penelitian Euis Dasipah, Haris Budiyono, Meilan Julaeni
(2010) membuktikan bahwa budaya berpengaruh langsung terhadap perilaku pembelian
konsumen.
Sosial. Menurut Kotler (2002 : 187) perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh
faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial.
Dimensi dari sosial sebagai berikut :
1. Dimensi pertama kelompok acuan
Menurut Kotler (2002 : 187) perilaku seseorang akan dipengaruhi oleh berbagai
kelompok. Kelompok acuan seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang
mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap atau perilaku
seseorang.
2. Dimensi kedua keluarga
Menurut Kotler (2002 : 188) para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh
yang kuat terhadap perilaku membeli. Keluarga merupakan unit terkecil yang
perilakunya sangat mempengaruhi dan menentukan dalam pengambilan keputusan
dalam membeli.
3. Peran dan status
Menurut Kotler (2002 : 191) sepanjang kehidupannya seseorang berpartisipasi
kedalam beberapa kelompok, yaitu keluarga, klub dan organisasi. Kedudukan
seseorang dalam setiap kelompok dapat ditentukan berdasarkan peranan dan status.
5
Sebuah peranan terdiri dari aktifitas yang diperkirakan dilakukan oleh seseorang
sesuai dengan orang lain yang ada disekelilingnya. Setiap peranan akan
mempengaruhi perilaku pembeliannya dan setiap peranan akan membawa status
yang mencerminkan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakatnya.
Menurut Kotler (2002 : 187) faktor sosial adalah selain faktor budaya yang
mempengaruhi perilaku konsumen, perilaku seorang konsumen dipengaruhi juga oleh
faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status sosial. Sedangkan
menurut Setiadi (2003 : 12) faktor sosial meliputi kelompok referensi seseorang yang
terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak
langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Sedangkan Irawan dan Wijaya (1996 :
43) menyatakan perilaku konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial yang terdiri
keluarga, kelompok, referensi, stataus, peranan sosial, dan gaya hidup. penelitian Euis
Dasipah, Haris Budiyono, Meilan Julaeni (2010) membuktikan bahwa sosial berpengaruh
langsung terhadap perilaku pembelian konsumen.
Pribadi. Menurut Kotler (2002 : 191) keputusan seorang pembeli juga dipengaruhi
oleh karakteristik pribadi. Dimensi dari pribadi sebagai berikut :
1. Dimensi pertama usia dan tahap siklus hidup
Menurut Kotler (2002 : 191) Orang membeli barang dan jasa yang berbeda
sepanjang hidupnya. Seseorang akan membeli produk atau jasa untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginannya. Kebutuhan seseorang berbeda dalam hal jumlah
maupun jenisnya sejalan dengan umur seseorang. Perilaku pembelian dari suatu
keluarga berubah-ubah sesuai dengan perkembangan dan tahap siklus hidup.
2. Dimensi kedua pekerjaan
Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Manajer pemasaran
berusaha untuk mengidentifikasi kelompok kerja yang memiliki perhatian diatas
rata-rata terhadap produk atau jasa. Bahkan perusahaan dapat mengkhususkan
produknya untuk kelompok kerja tertentu. (Kotler, 2002 : 191)
3. Dimensi ketiga ekonomi
Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Kondisi
ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan untuk dibelanjakan, tabungan, hutang.
Bagi perusahaan yang memproduksi barang atau jasa yang mempunyai pengaruh
6
langsung terhadap kecenderungan perubahan pada tingkat pendapatan, suku bunga
tabungan. Bila indikator-indikator ekonomi tersebut menunjukan resesi atau
penurunan, maka perusahaan dapat mengambil langkah-langkah untuk
mengantisipasinya sehingga produk atau jasa tetap dapat menarik konsumen.
(Kotler, 2002 : 191)
4. Dimensi keempat gaya hidup
Menurut Kotler (2002 : 192) gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya.
5. Dimensi kelima kepribadian dan konsep diri
Menurut Kotler (2002 : 195) kepribadian adalah karakteristik psikologis seseorang
yang berbeda dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Kepribadian tersebut dapat
diklasifikasikan dengan akurat dan terdapat korelasi yang kuat antara jenis
kepribadian tertentu dengan produk pilihan.
Menurut Kotler (2002 : 191) faktor pribadi merupakan karakteristik yang meliputi
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian
dan konsep diri pembeli. Sedangkan Setiadi (2003 : 13) mendefinisikan kepribadian
adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang
responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten. Sedangkan menurut
Mangkunegara (1988 : 49) kepribadian sebagai suatu bentuk dari sifat-sifat yang ada
pada diri individu yang sangat menentukan perilakunya. penelitian Euis Dasipah, Haris
Budiyono, Meilan Julaeni (2010) membuktikan bahwa pribadi berpengaruh langsung
terhadap perilaku pembelian konsumen.
Psikologi. Menurut Kotler (2002 : 196) faktor psikologis adalah pilihan pembelian
seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi yaitu motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian. Dimensi dari psikologi sebagai berikut :
1. Dimensi pertama motivasi
Terdapat beberapa teori mengenai motivasi yang intinya dapat menelaah mengenai
mengapa dan kapan perilaku pembelian seseorang terjadi. Beberapa teori motivasi
yang dikenal salah satunya adalah teori motivasi dari Freud, dia berpendapat faktor
psikologis pembentuk perilaku orang adalah dibawah sadar.
7
2. Dimensi kedua persepsi
Menurut Kotler (2002 : 198) persepsi adalah proses yang digunakan oleh seorang
individu untuk memilih, mengorganisasi, dan menginterpretasi masukan-masukan
informasi guna mencipatakan gambaran dunia yang memiliki arti.
3. Dimensi ketiga pembelajaran
Menurut Kotler (2002 : 198) pembelajaran adalah perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman.
4. Dimensi keempat keyakinan dan sikap
Menurut Kotler (2002 : 199) keyakinan merupakan gagasan deskriptif yang dimiliki
seseorang terhadap sesuatu. Melalui tindakan serta belajar, konsumen akan
mendapatkan keyakinan dan sikap yang nantinya akan dapat mempengaruhi
perilaku pembelian.
Menurut Kotler (2002 : 196) faktor psikologis adalah pilihan pembelian seseorang
dipengaruhi oleh empat faktor psikologi yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan pendirian. Sedangkan menurut Setiadi (2003 : 14) ada empat faktor yang
mempengaruhi konsumen yaitu motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap.
Sedangkan menurut Mangkunegara (1988 : 48) faktor utama dari faktor psikologis adalah
faktor pengalaman belajar dan faktor kepribadian. penelitian Euis Dasipah, Haris
Budiyono, Meilan Julaeni (2010) membuktikan bahwa psikologi berpengaruh langsung
terhadap perilaku pembelian konsumen.
Penelitian Terdahulu. Penelitian yang dilakukan oleh Euis Dasipah, Haris
Budiyono, Meilan Julaeni (2010) yang berjudul “Analisis Perilaku Konsumen dalam
Pembelian Produk Sayuran di Pasar Modern Kota Bekasi”. Variabel yang digunakan
adalah budaya, sosial, pribadi, psikologi (variabel bebas) dan perilaku pembelian produk
sayur (variabel tidak bebas). Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor dominan
yang mempengaruhi atau dipertimbangkan dalam proses pembelian sayur adalah faktor
budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi.
Penelitian yang dilakukan oleh Raja Bongsu Hutagalung dan Novi Aisha (2008)
yang berjudul “Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku konsumen Terhadap
Keputusan Menggunakan Dua Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi USU”. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor-faktor
8
yang mempengaruhi perilaku konsumen terdiri dari faktor kebudayaan, faktor sosial,
faktor pribadi dan faktor psikologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
menggunakan dua ponsel GSM dan CDMA.
Kerangka Teoretis. Kerangka teoretis yang di acu didalam penelitian ini adalah
Kotler (2002 : 183). Dengan demikian kerangka teoretis dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
Ha5
Gambar 2.6 : Kerangka Teoretis Penelitian
Sumber : Kotler (2002 : 183)
Hipotesis. Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Ha1 : Faktor budaya berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen
dalam membeli Oli di Toko Lancar widodo Semarang.
Ha2 : Faktor sosial berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen dalam
membeli Oli di Toko Lancar Widodo Semarang.
Ha3 : Faktor pribadi berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen
dalam membeli Oli di Toko Lancar Widodo Semarang.
Ha4 : Faktor psikologis berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen
dalam membeli Oli di Toko Lancar Widodo Semarang.
Ha5 : Faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis secara
bersama-sama berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen
dalam membeli Oli di Toko Lancar Widodo Semarang.
Perilaku Pembelian
Konsumen
Ha1
Ha2
Ha3
Ha4
Faktor Budaya
(X1)
Faktor Sosial
(X2)
Faktor Pribadi
(X3)
Faktor Psikologis
(X4)
9
METODE PENELITIAN
Pendekatan Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif.
Jenis Penelitian. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian kausal komparatif, yaitu suatu penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab-akibat antara dua variabel atau lebih yang bertujuan untuk mengetahui
pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis terhadap
perilaku konsumen (Indriantoro, 2023: 27).
Definisi Operasional. Definisi operasional merupakan penjabaran suatu variabel
kedalam indikator-indikator. Dengan adanya definisi operasional pada variabel yang
dipilih dan digunakan dalam penelitian maka akan mudah diukur. Variabel tersebut
adalah sebagai berikut :
1. Perilaku Pembelian Konsumen. Adalah ilmu yang mempelajari bagamaimana
individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai, serta memanfaatkan
barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuasakan kebutuhan dan
hasrat mereka (Kotler, 2002 : 182). Indikator dari perilaku pembelian konsumen
adalah sebagai berikut :
a. Memilih
b. Membeli
c. Memakai
d. Memanfaatkan
2. Budaya. Budaya adalah penyebab paling mendasar yang dimiliki konsumen dalam
melakukan pembelian produk (Kotler, 2002 : 183). Indikator yang digunakan adalah :
a. Nilai
b. Persepsi
c. Preferensi
d. Perilaku keluarga
e. Pendidikan
f. Tempat tinggal
3. Sosial. Sosial adalah suatu faktor yang berasal dari kelompok acuan, keluarga, serta
peran dan status sosial konsumen dalam melakukan pembelian produk (Kotler, 2002 :
187). Faktor sosial diukur berdasarkan indikator sebagai berikut :
10
a. Kelompok keanggotaan
b. Orientasi keluarga
4. Pribadi. Pribadi adalah faktor pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik
kepribadian dalam melakukan pembelian produk (Kotler, 2002 : 191). Faktor pribadi
diukur berdasarkan indikator sebagai berikut :
a. Umur
b. Penghasilan
c. Pekerjaan
d. Kepercayaan diri
5. Psikologi. Psikologi adalah faktor yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran,
serta keyakinan dan pendirian (Kotler, 2002 : 196). Faktor psikologi diukur
berdasarkan indikator sebagai berikut :
a. Pengakuan
b. Penghargaan
c. Belajar
d. Pengetahuan
e. Pendapat
f. Kepercayaan
Populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen akhir yang
membeli Oli di Toko Lancar Widodo Semarang.
Sampel. Oleh karena populasi tidak diketahui maka jumlah sampel dilakukan
dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Djarwanto, 1998 : 154) :
n =
Keterangan :
n : banyaknya sampel yang diperlukan
E : besarnya kesalahan yang diharapkan
Z : distribusi normal
α : tingkat konfidensi yang digunaan
11
Dalam penelitian ini Z yang diperoleh dari tabel distribusi normal adalah sebesar
1,96 besarnya kesalahan yang dapat diterima (E) sebesar 1% dan standar deviasi (
s) yang
digunakan adalah 0,50 sehingga diperoleh perhitungan sebagai berikut :
n =
2
0,01
1,96 x 0,50
n = 96,04 dibulatkan menjadi 100
Berdasarkan perhitungan tersebut di atas, maka sampel dalam penelitian ini sebesar
96,04 kemudian dibulatkan menjadi 100 orang.
Teknik Pengambilan Sampel. Teknik pengambilan sampel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah Convenience Sampling atau kemudahan (Umar, 2004 : 91).
Dalam hal ini responden yang dipakai adalah pembeli produk Oli tanpa ada kriteria
apapun yang ditemui oleh peneliti di Toko Oli Lancar Widodo Semarang.
Jenis Data. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subyek
dan dokumenter. Dalam hal ini data subyek dan data dokumenter yang digunakan adalah
dari hasil jawaban responden yang menjadi konsumen Toko Lancar Widodo Semarang.
Sumber Data. sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa kuesioner yaitu data yang diperoleh
langsung dari sumbernya, yang akan dibagikan kepada konsumen Toko Lancar Widodo
Semarang. Data sekunder dalam penelitian ini berupa data yang berisi dokumen, bukubuku
misalnya biro pusat statistik, majalah-majalah, keterangan-keterangan atau lainnya.
Data ini diperlukan sebagai pelengkap yang di peroleh dari literatur-literatur yang ada
hubungannya dengan penelitian.
Teknik Pengumpulan Data. Data dikumpulkan dengan menggunakan dua
metode. Pertama, metode kuesioner (daftar pertanyaan) yaitu dengan memberikan daftar
pertanyaan yang berhubungan dengan masalah penelitian yang langsung diisi oleh
responden, dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pertanyaan
tersebut. Kusioner dibagikan kepada konsumen Toko Lancar Widodo Semarang. Kedua,
metode wawancara metode dengan tatap muka secara langsung dan pengumpulan data
dengan cara Tanya jawab yang mendukung tujuan penelitian.
Teknik Analisis Data. Dalam penelitian ini teknis analisis yang dipergunakan
adalah regresi linier berganda. Adapun metode analisis regresi berganda yang dibantu
dengan program SPSS, dengan rumus yang digunakan (Indriantoro, 2002 : 211) :
12
Ý = bo + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Keterangan :
Ý : Perilaku konsumen
bo : konstanta
b1 : koefisien regresi faktor budaya
b2 : koefisien regresi faktor sosial
b3 : koefisien regresi faktor pribadi
b4 : koefisien regresi faktor psikologis
X1 : Faktor budaya
X2 : Faktor sosial
X3 : Faktor pribadi
X4 : Faktor psikologis
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pengujian Validitas. Suatu pengukuran dikatakan valid apabila rhitung > rtabel.
Dari perhitungan SPSS diperoleh bahwa nilai rhitung lebih besar dari 0,195 dimana
angka tersebut adalah batas minimum rtabel. Berdasarkan uji validitas variabel faktor
budaya, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi terhadap perilaku pembelian
konsumen dapat dikatakan bahwa keseluruhan pernyataan yang diajukan oleh peneliti
terhadap responden dinyatakan valid karena rhitung > rtabel yaitu .
Pengujian Reliabilitas. Suatu pengukuran dikatakan reliabel apabila koefisiensi
Alpha lebih besar dari 0,6. Dari perhitungan melalui SPSS diperoleh bahwa nilai r hitung
untuk X1=0,787 X2=0,647 X3=0,727 X4=0,786 dan Y=0,648 kesemuanya lebih besar dari
α standard (0,6). Hal ini menunjukkan bahwa semua data kuesioner tersebut adalah
reliable dan layak untuk diuji lebih lanjut.
Analisis Regresi Linier Berganda. Persamaan regresi linier berganda dengan
empat variabel bebas adalah sebagai berikut :
Y = 11,180 - 1,769X1 - 0,287X2 + 0,328X3 + 1,763X4
Dari persamaan di atas memiliki arti bahwa :
a. Konstanta sebesar 11,180 dapat diartikan sebelum dipengaruhi variabel budaya (X1),
sosial (X2), pribadi (X3), psikologi (X4) maka perilaku pembelian konsumen positif.
13
b. Koefisien regresi b1 = -1,769 artinya apabila variabel budaya (X1) menurun maka
perilaku pembelian konsumen (Y) akan meningkat, dengan asumsi variabel sosial
(X2), pribadi (X3), dan psikologi (X4) dianggap konstan.
c. Koefisien regresi b2 = -0,287 artinya apabila variabel sosial (X2) menurun maka
perilaku pembelian konsumen (Y) akan meningkat dan sebaliknya dengan asumsi
variabel budaya (X1), pribadi (X3), psikologi (X4) dianggap konstan.
d. Koefisien regresi b3 = 0,328 artinya apabila variabel pribadi (X3) meningkat maka
perilaku pembelian konsumen (Y) akan meningkat dengan asumsi variabel budaya
(X1), sosial (X2), psikologi (X4) dianggap konstan.
e. Koefisien regresi b4 = 1,763 artinya apabila variabel psikologi (X4) meningkat maka
perilaku pembelian konsumen (Y) akan meningkat dengan asumsi variabel budaya
(X1), sosial (X2), pribadi (X3) dianggap konstan.
Analisis Koefisien Determinasi. Koefisien determinasi digunakan untuk
mengetahui seberapa besar variabilitas variabel independen dalam menjelaskan variabel
dependen yang ditunjukkan oleh nilai adjusted R square (R2) yaitu Nilai koefisien
determinasi dengan menggunakan Adjusted R Square sebesar 0,321 atau 32,1%. Hal ini
berarti sebesar 32,1% variasi dari perilaku pembelian konsumen dapat dijelaskan dari
keempat dimensi dari perilaku pembelian konsumen antara lain variabel budaya (X1),
sosial (X2), pribadi (X3), psikologi (X4). Sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam model.
Pembahasan. Keberhasilan kegiatan pemasaran suatu perusahaan sangat
ditentukan oleh kemampuan perusahaan untuk menyelami persepsi konsumen atau
pembeli sehingga dapat diketahui mengapa seseorang lebih senang dan membeli produk
tertentu, bukan merek lainnya. Persepsi yang menimbulkan preferensi seorang pembeli
terhadap suatu faktor sosial dengan merek tertentu disebut perilaku pembeli. Keputusan
pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, sosial, pribadi dan
psikologis dari pembeli. Sebagian besar faktor-faktor tersebut adalah yang tidak dapat
dikendalikan oleh pemasar, tetapi harus benar-benar diperhitungkan (Setiadi, 2003 : 11).
Untuk melihat perbedaan perilaku konsumen yang satu dengan yang lain perlu
dipertimbangkan berbagai tahap proses pembelian. Ada lima tahap proses pembelian
yang dilakukan oleh konsumen yaitu pengenalan masalah, pencarian informasi, penilaian
14
alternatif, pembuatan keputusan membeli, dan perilaku setelah membeli (Irawan dan
Faried wijaya, 1996 : 39).
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 11.180 2.744 4.074 .000
X1 -1.769 3.139 -2.089 -.564 .574 .001 1.455E3
X2 -.287 .200 -.140 -1.441 .153 .995 1.005
X3 .328 .124 .268 2.656 .009 .927 1.079
X4 1.763 3.145 2.080 .561 .576 .001 1.457E3
a. Dependent Variable: Y
Sumber: Data Primer yang Diolah, 2012
Pengaruh Faktor Budaya (X1) Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh dan signifikan antara faktor
budaya terhadap perilaku pembelian oli di toko Lancar Widodo Semarang, hal ini terlihat
dari nilai signifikan (0,574) > 0,05 dan t hitung = -0,564 < t tabel 1,661. Budaya adalah
simbol dan fakta yang komplek, yang diciptakan oleh manusia, diturunkan dari generasi
ke generasi sebagai penentu dan pengatur tingkah laku manusia dalam masyarakat yang
ada. Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih kecil yang
memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih spesifik untuk para anggotanya.
(Setiadi, 2003 : 11-12). Hal ini bisa terjadi karena budaya membeli oli di toko lancar
widodo kurang positif sehingga perilaku pembelian di toko tersebut tidak tinggi,
konsumen yang yang datang ke toko tersebut masih relatif muda belum banyak yang
memiliki anak yang cukup dewasa. Sehingga perilaku untuk membeli oli di toko lancar
widodo belum bisa dibudayakan. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Handy Noviyarto (2010) yang mengatakan bahwa faktor budaya tidak ada
pengaruh terhadap perilaku pembelian.
Pengaruh Faktor Sosial (X2) Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor
sosial terhadap perilaku pembelian oli di toko Lancar Widodo Semarang, hal ini terlihat
15
dari nilai signifikan (0,153) > 0,05 dan t hitung = -1,441 < t tabel 1,661. Perilaku seorang
konsumen amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok, keluarga, peran dan status. Sebuah
kelompok akan berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap dan
perilaku seseorang (Kotler, 2002 : 187). Sosial adalah faktor lain yang dapat
mempengaruhi pandangan dan tingkah laku pembeli. Hal ini bisa terjadi karena
konsumen yang datang di toko lancar widodo memiliki pendidikan yang tinggi sehingga
konsumen memperhatikan soal pelayanan, sedangkan toko lancar widodo lebih memilih
jujur dalam penjualan, namun pelayanan terhadap konsumen kurang diperhatikan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Handy Noviyarto (2010)
yang mengatakan bahwa faktor sosial tidak ada pengaruh terhadap perilaku pembelian .
Pengaruh Faktor Pribadi (X3) Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Y).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh dan signifikan antara faktor pribadi
terhadap perilaku pembelian oli di toko Lancar Widodo Semarang, hal ini terlihat dari
nilai signifikan (0,009) < 0,05 dan t hitung = 2,656 > t tabel 1,661. Pribadi adalah suatu
karakteristik seseorang yang berbeda-beda yang dapat mempengaruhi keputusan
seseorang dalam membeli. Karakteristik tersebut meliputi usia dan tahap siklus hidup,
pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri (Kotler, 2002
: 191). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung dan
Aisha (2008) yang mengatakan bahwa faktor pribadi berpengaruh positif terhadap
perilaku pembelian konsumen.
Pengaruh Faktor Psikologi (X4) Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen
(Y). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara
faktor psikologi terhadap perilaku pembelian oli di toko Lancar Widodo Semarang, hal
ini terlihat dari nilai signifikan (0,576) > 0,05 dan t hitung = 0,561 < t tabel 1,661.
Psikologi pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi yaitu motivasi,
persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian (Kotler, 2002 : 196). Hal ini bisa
terjadi karena dalam perilaku pembelian oli di toko lancar widodo konsumen kurang
termotivasi dan kurang memiliki persepsi yang cukup baik. Hal ini berkaitan dengan
interior yang ada, sehingga konsumen kurang yakin akan produk yang ditawarkan. Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung dan Aisha
16
(2008) yang mengatakan bahwa faktor psikologi tidak ada pengaruh signifikan terhadap
perilaku pembelian.
SIMPULAN
1. Faktor budaya, sosial dan psikologi tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian
konsumen. Hal ini berarti bahwa peningkatan faktor budaya, sosial dan psikologi
tidak akan mempengaruhi peningkatan perilaku pembelian konsumen.
2. Faktor pribadi berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Hal ini berarti
bahwa jika faktor pribadi lebih ditingkatkan maka perilaku pembelian konsumen juga
akan lebih meningkat.
3. Faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologi secara simultan berpengaruh terhadap
perilaku pembelian konsumen.
SARAN
1. Perusahaan perlu memperhatikan perilaku pembelian konsumen, karena perilaku
pembelian konsumen menentukan pengambilan keputusan dalam pembelian
seseorang. Demi tarcapainya semua itu, perusahaan harus lebih meningkatkan kualitas
kinerjanya untuk dapat mewujudkan tujuan perusahaan.
2. Pihak toko Lancar Widodo harus lebih memperhatikan kualitas pelayanan mungkin
dari segi keramahan, sikap, kesopanan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan
karena hal tersebut demi tercapainya tujuan perusahaan yang diinginkan.
3. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah jumlah sampel dan tidak
hanya di toko oli, tetapi bisa juga di toko lain dengan waktu dan lokasi yang berbeda.
17
DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto, Ps dan Pangestu Subagyo. 1998. Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE
Yogyakarta
Euis Dasipah, Haris Budiyono dan Meilan Julaeni (2010), “Analisis Perilaku
Konsumen dalam Pembelian Produk Sayuran di Pasar Modern Kota
Bekasi”, Jurnal Agribisnis dan Pengembangan Wilayah Vol. 1 No. 2, Juli
2010
Ghozali, Imam. 2005. Analisis Multivariate Dengan Proses SPSS. Semarang :
Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Handy Noviyarto (2010), “Pengaruh Perilaku Konsumen Mobile Internet Terhadap
Keputusan Pembelian Paket Layanan Data Unlimited Internet CDMA di DKI
Jakarta”, Jurnal Telekomunikasi dan Komputer, vol. 1, no. 2, 2010
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Irawan, dan Faried Wijaya. 1996. Pemasaran. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran Edisi Milenium. Jakarta : Prenhallindo
Mangkunegara, Anwar Prabu. 1988. Perilaku Konsumen. Bandung : Eresco
Novi Aisha dan Raja Bongsu Hutagalung (2008), “ Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen Terhadap Keputusan Menggunakan Dua
Ponsel (GSM dan CDMA) Pada Mahasiswa Departemen Manajemen Fakulta
Ekonomi USU”, Jurnal Manajemen Bisnis, vol. 1, nomor 3 september 2008
Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen. Jakarta : Prenada Media
Swasta Dharmmestta, Basu dan T Hani Handoko. Manajemen Pemasaran.
Yogyakarta : BPFE Yogyakarta
Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta :
PT Raja Grafindo persada

sumber: jurnal.widyamanggala.ac.id/index.php/wmkeb/article/download/59/51

REVIEW:
Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian Konsumen
(Studi pada Toko Oli Lancar Widodo Semarang)

Latar Belakang. Tujuan pemasaran adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan pelanggan sasaran . Bidang ilmu perilaku konsumen memperlajari bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai serta  memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka . Akan tetapi memahami perilaku konsumen dan mengenal pelanggan tidak pernah sederhana . Perusahaan mulai banyak mengeluarkan dana hanya untuk meneliti dan mempelajari konsumen tentang apa yang sebenarnya yang di butuhkan dan diinginkan konsumen .
Tujuan Penelitian, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hasil kajian empirik tentang pengaruh budaya, sosial, pribadi, dan psikologi terhadap perilaku pembelian konsumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah kausal komparatif yaitu suatu penelitian dengan karakterisitik berupa hubungan sebab-akibat antar dua variable .
Definisi Operasional merupakan penjabaran suatu variable kedalam indikator indikator . Variable tersebut adalah Perilaku Pembelian konsumen : ilmu yang mempelajari bagaimana indivdu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, memakai serta  memanfaatkan barang, jasa, gagasan, atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka .
Budaya : penyebab paling mendasar yang dimiliki konsumen
Sosial : faktor yang berasal dari kelompok acuan, keluarga, serta dan staus sosial konsumen dalam melakukan pembelian produk.
Pribadi : faktor pembelian yang dipengaruhi oleh karakteristik kepribadian dalam melakukan pembelian produk.
Psikologi : faktor yang terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran serta keyakinan dan pendirian.
            Hasil Penelitian dan Pembahasan . Pengujian Validitas suatu pengukuran dikatakan valid jika rhtung > rtabel dari perhitungan SPSS diperoleh bahwa nilai rhitung lebih besar dari 0,195 dimana angka tersebut adalahn batas minimum rtabel.
            Pengaruh Faktor Budaya (X1) terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Y). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh dan signifikan antara faktor budaya terhadap perilaku pembelian oli di toko Lancar Widodo Semarang, hal ini terlibat dari nilai signifikan (0,574) > 0,05 dan t hitung = -0,564 < t tabel 1,661 . Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Handy Noviyarto (2010) yang mengatakan bahwa faktor budaya tidak ada pengaruh terhadap perilaku pembelian.
            Pengaruh Faktor Sosial (X2) Terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Y). Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara faktor sosial tehadap perilaku pembelian oli di toko lancar widodo semarang, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,153) > 0,05 dan t hitung = -1,441 < t tabel 1,661. Perilaku seseorang konsumen amat dipengaruhi oleh berbagai kelompok, keluarga, peran dan status.
            Pengaruh Faktor Pribadi (X3) terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Y). hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dan signifikan antara faktor pribadi terhadap perilaku pembelian oli di toko lancar widodo, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,009) > 0,05 dan t hitung = 2,656 < t tabel 1,661. Hasil dari penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung dan Aisha yang mengatakan bahwa faktor pribadi berpengaruh positif terhadap perilaku pembelian konsumen.

            Pengaruh Faktor Psikologi (X4) terhadap Perilaku Pembelian Konsumen (Y). hasil penelitian menunjukan bahwa ada pengaruh dan signifikan antara faktor psikologi terhadap perilaku pembelian oli di toko lancar widodo, hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,576) > 0,05 dan t hitung = 0,561 < t tabel 1,661. Hasil dari penelitian sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hutagalung dan Aisha yang mengatakan bahwa faktor psikologi tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian.
Simpulan:
1.    Faktor Budaya, Sosial dan Psikologi tidak berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Hal ini berarti bahwa peningkatan faktor budaya, sosial, dan psikolog tidak akan mempengaruhi peningkatan perilaku pembelian konsumen.
2.    Faktor Pribadi  berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen. Hal ini berarti bahwa jika faktor pribadi lebih ditingkatkan maka perilaku pembelian konsumen juga akan lebih meningkat.
3.    Faktor Budaya, Sosial, Pribadi dan Psikologi secara simulan berpengaruh terhadap perilaku pembelian konsumen.
Saran:
1.    Perusahaan perlu memperhatikan perilaku pembelian konsumen, karena perilaku      
     pembelian konsumen menentukan keputusan dalam pembelian seseorang. Demi      
     tercapainya semua itu, perusahaan harus lebih meningkatkan kualitas kinerjanya untuk  
     dapat mewujudkan tujuan perusahaan.
2.    Pihak toko LancarWidodo harus lebih memperhatikan kualitas pelayanan mugkin dari segi 
     keramahan, sikap, kesopanan dan kecepatan dalam memberikan pelayanan karena hal
     tersebut demi tercapainya tujuan perusahaan yang diinginkan.
 

 

Blogger news

Blogroll

About