Andika Prasetya / 10212785 / 3EA14
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU MEROKOK PADA MAHASISWA
LAKI-LAKI DI ASRAMA PUTRA
Pendahuluan
Perilaku merokok merupakan perilaku yang berbahaya bagi kesehatan,tetapi
masih banyak orang yangmelakukannya, bahkan orang mulaimerokok ketika dia masih
remaja.Perilaku manusia adalah aktivitas yangtimbul karena adanya stimulus dan
responserta dapat diamati secara langsungmaupun tidak langsung (Sunaryo,
2004).Aktifitas yang secara langsung dapatdiamati pada remaja laki
–
laki adalah perilaku merokok. Perilaku merokok adalah
perilaku yang dinilai sangatmerugikan dilihat dari berbagai sudut pandang baik bagi diri sendiri maupunorang
lain disekitarnya (Aula, 2010).Menurut Levy (dalam Nasution, 2007) perilaku merokok
adalah sesuatu aktivitasyang dilakukan individu berupamembakar dan
menghisapnya serta dapatmenimbulkan asap yang dapat terhisapoleh orang-orang
disekitarnya. MenurutLaventhal dan Clearly ada empat tahapdalam perilaku
merokok. Keempat tahaptersebut adalah sebagai berikut: TahapanPrepatory,
Tahapan
Intination (TahapanPerintisan
Merokok),Tahap Becoming a smoker, Tahap Maintaining of Smoking.
Kandungan rokok membuatseseorang tidak
mudah berhenti merokok karena dua alasan, yaitu faktor ketergantungan
atau adiksi pada nikotindan faktor psikologis yang merasakanadanya kehilangan
suatu kegiatan tertentu jika berhenti merokok (Aula, 2010).Meskipun
semua orang mengetahuitentang bahaya yang ditimbukan akibatrokok, tetapi hal ini tidak pernah surutdan
hampir setiap saat dapat ditemui banyak orang yang sedang merokok bahkan perilaku merokok sudah sangatwajar
dipandang oleh para remaja,khususnya remaja laki-laki (Susilo, 2009).Ada 3 fase
klinik penting dalamkecanduan tembakau yaitu: mencoba,kadang-kadang
menggunakan,menggunakan setiap hari (Subanada,2008). Seperti penggunaan zat-zat lainnya, terdapat
beberapafaktor bagi remaja sehingga merekamenjadi perokok, misalnya
faktor psikologi, faktor biologi, faktor lingkungan
(Subanada, 2008).Menurut lembaga survey WHO tahun 2008, Indonesia
menduduki peringkat ke 3 sebagai jumlah perokok terbesar
di Dunia, dan kini Indonesia jugamencetak rekor baru, yakni jumlah perokok remaja tertinggi di Dunia.Sebanyak
13,2 % dari total keseluruhanremaja di Indonesia adalah perokok
aktif.Hasil penelitian menunjukkan bahwaumur remaja perokok 16-17 tahun
dansemua telah memulai merokok pada umur dibawah 15 tahun.Berdasarkan
hasil pra penelitian yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 14 april 2011 di asrama putra, terdapat 25 mahasiswa yangmerokok
dengan berbagai faktor yangmenyebabkan perilaku merokok.Perilaku merokok yang
dinilaimerugikan telah bergeser menjadi perilaku yang menyenangkan dan
menjadiaktifitas yang bersifat obsesif.
Metode Penelitian
Desain penelitian adalah merupakansuatu
strategi penelitian dalammengidentifikasi permasalahan sebelum perencanaan akhir pengumpulan dataserta
desain penelitian digunakan untuk mendefinisikan struktur dimana
penelitiandilaksanakan (Nursalam, 2003). Desain
yang digunakan adalah
“deskriptif analitik” dimana rancangan penelitian ini
bertujuan untuk mendiskripsikan(memaparkan)
peristiwa-peristiwa yangurgen terjadi dimasa kini disajikan apaadanya tanpa
adanya manipulasi dan peneliti menganalisis bagaimana danmengapa
fenomena tersebut bisaterjadi(Nursalam dan Paini, 2001).Populasi dalam
penelitian ini adalahPopulasi adalah keseluruhan dari suatuvariabel yang
menyangkut masalah yangditeliti (Nursalam, 2001). Pada penelitianini
populasinya adalah Mahasiswa Laki-Laki yang Tinggal di Asrama PutraSTIKES RS
Baptis Kediri yangmemenuhi Kriteria Inklusi. Sampeldiambil dari mahasiswa
STIKES RSBaptis Kediri yang tinggal di asrama putrayang memenuhi kriteria
inklusi sebanyak 33 orang. Tehnik sampling yangdigunakan adalah
Pemilihan sampeldalam penelitian ini
dilakukan dengan
Total
Purposive Sampling
, yaitu suatuteknik penetapan sampel
dengan caramemilih sampel diantara populasi sesuaidengan yang dikehendaki
peneliti (tujuanatau masalah dalam penelitian), sehingga sampel tersebut dapat
mewakili
karakteristik populasi yang telah
dikenalsebelumnya (Nursalam, 2003). Variabeldalam penelitian ini ada 2 yaitu Variabelindependen
adalah faktor pesikologis,faktor biologi dan faktor lingkungan yangmempengaruhi
perilaku merokok padamahasiswa laki-laki di asrama putraSTIKES RS Baptis Kediri
sedangkanVariabel dependennya adalah perilakumerokok. Instrumen pengumpulan
datayang digunakan dalam penelitian iniadalah berupa kuesioner. Kuesioner
yaitu pengumpulan data secara formal kepadasubyek
untuk menjawab pertanyaansecara tertulis (Nursalam, 2003).Kuesioner yang
dipakai menggunakan
Closed
Ended Questions dan dichotomy
, peneliti mengumpulkan data secaraformal
kepada subyek untuk menjawab pertanyaan tertulis. Kuesioner diberikankepada
responden yang memenuhi kriteriainklusi untuk mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa STIKES RS BaptisKediri
yang tinggal di asrama putra, Datayang telah terkumpul kemudian diolahatau
diprosentasekan denganmenggunakan skoring. Data yangdiperoleh untuk menilai
perilakumerokok dengan cara memberikan pertanyaan sesuai dengan indikator perilaku merokok kemudian diolah untuk pengujian hipotesa penelitian. Untuk statistik
yang digunakan adalah
Regresi Linier Ganda
. Tingkat kemaknaannyadalam penelitian ini adalah = 0,05. Jika p 0,05 maka ada faktor yangmempengruhi
perilaku merokok padamahasiswa laki-laki di asrama putraSTIKES RS Baptis Kediri
Hasil Penelitian
Hasil penelitian terhadap 33responden
didapatkan data kurang dari50% responden yang memiliki
faktor psikologi beresiko rendah dan perilakumerokok
yang ringan yaitu 11 responden(33.3%). Setelah dilakukan uji statistik
Regresi Linier Ganda
yang
didasarkan
taraf kemaknaan yang ditetapkan (α ≤
0,05)
didapatkan p = 0,007 maka Hoditerima
dan Ha ditolak yang artinya ada pengaruh faktor psikologi terhadap perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki di asrama putra STIKES RS BaptisKediri.Secara teori aspek perkembangan pada remaja antara lain : menetapkankebebasan dan otonomi, membentuk identitas
diri, penyesuaian perubahan psikososial berhubungan dengan maturasifisik.
Merokok dapat menjadi sebuah cara bagi remaja agar mereka tampak bebas dandewasa saat mereka menyesuaikan diridengan
teman-teman sebayanya yangmerokok, tekanan-tekanan teman sebaya, penampilan diri, sifat ingin tahu, stres,kebosanan,
ingin kelihatan gagah, dan sifatsuka
menentang, merupakan hal-hal yangdapat mengkontribusi mulainya merokok.
Kesimpulan
Pertama Faktor psikologi berpengaruhterhadap
perilaku merokok padamahasiswa laki-laki yang tinggal di asrama putra Stikes RS Baptis Kediri di dapatkansebanyak
11 responden (33.3%). KeduaFaktor biologi tidak berpengaruh
terhadap perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki
yang tinggal di asrama putra Stikes RSBaptis Kediri. Berdasarkan uji
statistik
Regresi Linier Ganda
yang didasarkan taraf kemaknaan yang ditetapkan (α ≤0,05) didapatkan p = 0,453
maka hipotesatidak ada pengaruh faktor biologi terhadap perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki
di asrama putra STIKES RS Baptis. Ketiga Faktor lingkungan
tidak berpengaruh terhadap perilaku merokok pada mahasiswa laki-lakiyang tinggal diasrama
putra Stikes RS Baptis Kediri.Berdasarkan uji statistik
Regresi Linier Ganda
yang
didasarkan taraf kemaknaan
yang ditetapkan (α ≤ 0,05) didapatkan p =0,760 maka hipotesa tidak ada pengaruhFaktor
Lingkungan terhadap perilakumerokok pada
mahasiswa laki-laki diasrama putra STIKES RS Baptis Kedirifaktor Keempat Ada pengaruh faktor yang paling dominan yang mempengaruhi perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki
di asrama putra Stikes RS BaptisKediri yaitu faktor psikologi dengan uji
Regresi Linier Ganda yang
didasarkan
taraf kemaknaan yang ditetapkan (α ≤0,05)
didapatkan p = 0,007 maka hipotesaada pengaruh faktor psikologi
terhadap perilaku merokok pada mahasiswa laki-laki di asrama putra STIKES RS BaptisKediri
Saran
Setelah dilakukan penelitian ini
maka peneliti perlu menyampaikan saran-saransebagai berikut pertama bagi respondendiharapkan
responden mengetahui tentang bahaya merokok,sehingga dengan motivasidari
diri sendiri responden dapat mengubah pola hidup dengan mengurangi perilakumerokoknya
secara bertahap sampai tidak merokok
sama sekali, sehingga dapatmenentukan sikap yang baik
terhadap perilaku merokoknya (responden berhentidalam perilaku merokoknya), kedua bagi Profesi
Keperawatan diharapkan hasil penelitian ini sebagai masukan kepada perawat dan petugas kesehatan lainnyatentang
pentingnya memberikan informasidan penyuluhan kepada responden tentangdampak merokok sehingga respondendapat menentukan
sikap yang baik terhadap perilaku merokoknya( secara bertahap responden berusaha untuk berhenti merokok), ketiga bagi AsramaPutra
Penelitian ini diharapkan sebagaimasukan
bagi para pengelola asrama putraStikes RS Baptis Kediri agar dapatmemberikan
penyuluhan dan peringatansecara rutin tentang bahaya merokok sertamemberikan motivasi akan pentingnya berhenti merokok dengan bekerja samadengan
pendidikan dan dagi penelitiselanjutnya diharapkan peneliti selanjutnyadapat
lebih melengkapi danmenyempurnakan penelitian ini denganmeneliti faktor
faktor lainnya yang tidak diteliti
pada penelitian ini
Link: http://www.academia.edu/4313571/Jurnal_faktor_yg_mempengarui_perilaku_merokok_remaja_putra
0 komentar:
Posting Komentar